Selasa, 26 Februari 2013

Misteri Danau Tarusan Kamang

Setumpuk Pohon Penuh Misteri di Gundukan Tanah di Tengah Genangan Tarusan Kamang".....(ketika air muncul dan menggenang begitu luasnya..seberapapun tinggi dan besarnya air, namun pohon yg satu di tengah pulau ini tak pernah ikut terendam oleh air...pohon dan rerimbunan akar ini seakan ikut mengapung....berada tetap diatas permukaan air...) Subhanallah...!

AGAM, Kabupaten Agam merupakan salah satu Kabupaten terlengkap akan Sumber Daya Alamnya di Provinsi Sumatera Barat. Hal itu, terbukti dari geografis alam, antara lain memiliki pantai, danau, gunung, lembah, hingga kawasan pariwisata seperti Lawang Park, Janjang Koto Gadang dan tempat wisata lainnya.

Namun, kenyataannya masih ada setumpuk misteri yang sekian waktu tersembunyi di Ranah Agam bisa disebut dengan "Laksana Kristal Bening yang Belum Diasah", yang masih jarang dibicarakan oleh orang banyak, dimana sebenarnya memiliki keindahan dan kekayaan akan alamnya, yaitu danau Tarusan Kamang yang terletak di Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Danau Tarusan Kamang menurut cerita masyarakat setempat merupakan danau yang penuh dengan teka-teki dan misterius tentang kondisi alamnya yang berubah-ubah, memiliki luas sekitar 675 meter dan panjang 1,5 kilometer.

Suarni (61) misalnya, mengungkapkan, fenomena alam yang menakjubkan di danau Tarusan Kamang adalah menghilangnya air danau kedalam perut bumi dan muncul di celah padang rumput yang hijau, tanpa bisa menebak waktunya.

"Tidak seorangpun yang tahu pasti, kapan danau ini menggenang dan kapan akan mengering lagi jadi padang rumput. Satu-satunya yang sering menjadi isyarat bagi kamai adalah adanya bunyi dentuman di pojok danau.

"Bila pada suatu waktu terdengar bunyi dentuman, itu pertanda esok harinya akan muncul air dan menggenang membentuk danau," ungkap suarni yang kesehariannya sebagai petani dan pengembala ternak.

Dia menambahkan, tidak ada sungai di danau Tarusan ini, air muncul dan menghilang begitu saja ke perut bumi. Ketika air mulai menggenang, maka ikan-ikan dan sejenis udang pun bermunculan. Konon dulunya ikan-ikan di danau Tarusan cukup besar, tapi kini hanya tinggal ikan-ikan kecil yang dikenal dengan "Pantau Tarusan".



Dia menjelaskan, dari hasil penelitian ada sebuah lobang di celah bebatuan di pojok danau, namun diperkirakan tidak sepenuhnya menjadi alasan air muncul dan menghilang di sana.

"Kita melihat, ada efek pelarutan air yang terjadi di dalam tanah sehingga air bisa meresap dan timbul begitu saja, dan tidak dipengaruhi karena cuaca, "kalau airnya mau keluar, ya keluar, kalau tidak ya tidak, tidak tergantung pada musim hujan atau kemarau, "tukas Prof. Handang.

Disisi lain, Prof. Handang menemukan bahwa di danau Tarusan Kamang terdapat di zona patahan Sumatera bagian timur, sehingga itu menjadi salah satu alasan air datang dan mengering.

Menurut dia, penelitian yang dilakukan tidak sampai satu hari saja karena masih banyak lagi terdapat fenomena alam yang harus digali di danau Tarusan Kamang . Seperti, terdapatnya bongkahan batuan kapur (gamping) di tepi-tepi danau Tarusan yang berusia sekitar ratusan abad.

Ditemukannya bongkahan batu kapur tersebut, Prof. Handang dan Bupati Agam Indra Catri bersama puluhan fotografer dan jurnalistik takjub melihat adanya batuan kapur tersebut.

"Baru pertama kali saya menemukan batu kapur di danau, karena biasanya batu kapur terdapat di daerah pantai. Ini menunjukkan, bahwa ratusan abad yang lalu danau Tarusan Kamang ini dahulunya merupakan lautan," tukasnya.

Diprediksi, batu kapur tersebut berusia sekitar ratusan abad, dan memiliki kandungan mineral COCA 2. Dia menambahkan, wilayah Pulau Sumatera diakui dengan batu kapur yang lebih tua dibanding batu kapur yang berada di daerah Pulau Jawa.

Dia berpesan, "Semakin banyak kita menggali misteri alam, maka semakin bersyukurlah kita kepada Allah SWT".

Karena, danau Tarusan Kamang tidak hanya memiliki potensi alam saja, melainkan terdapat fenomena alam yang unik, fotografi, dan terbang layang. Sehingga dengan adanya tiga dimensi tersebut Masyarakat Agam, khususnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi (economic growth) Masyarakat Kamang Magek, karena ekspedisi dan promosi ini dengan sendirinya para pelancong baik lokal maupun mancanegara akan datang ke sini, papar Bupati Agam dengan nada meyakinkan.

Pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari pelancong saja, melainkan berasal dari para Pakar Geologi guna melakukan penelitian.

Bupati berharap, dengan adanya potensi alam seperti ini, masyarakat sekitar danau Tarusan Kamang untuk terus menggali objek alam, serta menjaga dan melestarikannya secara berkelanjutan, karena terdapat vegetasi Sumber Daya Alam yang lengkap.

Sebelum itu, Bupati berpesan kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan kalau tidak tahu sebenarnya potensi alam yang dimiliki danau Tarusan karena dengan ketidaktahuan itu, nantinya akan menyebabkan kerusakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar