Data Kerugian Akibat Banjir Agam
Banjir yang terjadi Minggu (24/3) pagi hingga Senin (14/3) sore di
tiga kecamatan di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat menyebabkan
kerugian hingga sekitar Rp.14,9 miliyar.
Dari laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam Bambang Warsito siang tadi, Rabu (27/3) diruang kerjanya mengatakan, kerugian lainnya adalah sebagai berikut :
Di Kecamatan Tanjung Raya : rusaknya 3 jembatan dan 2 unit gorong-gorong senilai Rp. 1.350.000.000, ruas jalan Balai Belo sepanjang 1 kilometer Rp. 800 juta, 2 daerah irigasi senilai Rp. 600 juta, terjadinya pendangkalan sungai sepanjang 5 km kerugian Rp. 2.5 miliyar, terendamnya fasilitas umum (1 mesjid dan 2 sekolah) kerugian Rp. 30 juta.
Kemudian, hanyutnya kolam pembibitan masyarakat seluas 55,5 Ha dengan induk hanyut 25,5 ton dan bibit sebanyak 39.35 juta ekor, kerugian Rp.6,48 miliyar, tertimbunnya lahan pertanian oleh material banjir bandang yang mengakibatkan Fuso (gagal panen) seluas 33,75 Ha, kerugian Rp.925 juta, rusaknya perkebunan masyarakat seluas 1 Ha, kerugian Rp.20 juta, dan terendamnya rumah masyarakat sebanyak 163 unit (peralatan perabot rumah), kerugian Rp.100 juta.
Sementara itu, untuk kecamatan Palembayan : rusaknya 1 daerah irigasi, ditaksir Rp. 25 juta, rusaknya 3 unit jembatan, sedikitnya Rp. 1,4 miliyar, dan terbannya ruas jalan sepanjang 25 meter dan tertimbunnya badan jalan sebanyak 9 titik, ditaksir Rp. 265 juta.
Sedangkan, di kecamatan Palupuh mengalami kerugian : rusaknya 3 daerah irigasi, ditaksir Rp. 400 juta, tertimbunnya badan jalan sepanjang 3 meter, ditaksir Rp. 5 juta, dan hanyutnya 3 unit kolam ikan masyarakat, senilai Rp. 15 juta.
Tidak ada korban jiwa peristiwa banjir bandang di tiga kecamatan ini. Kepala BNPB Agam Bambang Warsito mengaku telah memberikan laporan kepada BNPB dan Provinsi.
Bambang Warsito menghimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap tingginya curah hujan. (IF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar